Jadilah Golongan ‘Sabiqun bil Khairat’

Jadilah Golongan ‘Sabiqun bil Khairat’ - Hallo sahabat Bacaan Muslimah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Jadilah Golongan ‘Sabiqun bil Khairat’, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Aneh, Artikel Bantu Share, Artikel Berita, Artikel Heboh, Artikel Hikmah, Artikel Kabar, Artikel Kisah, Artikel Muslim, Artikel Muslimah, Artikel Tahukah Kamu, Artikel Tips, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Jadilah Golongan ‘Sabiqun bil Khairat’
link : Jadilah Golongan ‘Sabiqun bil Khairat’

Baca juga


Jadilah Golongan ‘Sabiqun bil Khairat’

Jadilah Golongan ‘Sabiqun bil Khairat’

Oleh: Muhammad fadhlul mujahid*

Jurnalmuslim.com - Sebagai hamba Allah yang diciptakan semata untuk menyembah-Nya, maka kita memiliki kewajiban untuk menjalankan segala apa yang diperintah-Nya, dan menjauhi segala jenis larangan-Nya.

Dalam merespon seruan Allah itu, ternyata manusia menunjukkan sikap yang berbeda-beda. Ada yang bersegera, biasa-biasa saja, bahkan terdapat golongan nan mengabaikan. Hal ini tergambar secara jelas dalam (Al-quran surah Al- Fatir :32)

ثم أورثنا الكتاب الذين إصطفينا من عبادنا فمنهم ظالم لنفسه ومنهم مقتصد و منهم سابق بالخيرات بإذن الله ذلك هو الفضل الكبير.
Artinya : " kemudian kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih diantara hamba-hamba kami, lalu diantara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan diantara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada pula yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar (surat Fatir : 32)

Dari ayat diatas kita bisa mengambil pelajaran bahwa manusia terbagi menjadi tiga bagian di dalam melakukan perbuatan

Pertama, "sabiqun bil khairat " yaitu orang-orang yang lebih dahulu melakukan perbuatan baik.  Mereka lah orang-orang yang berlomba-lomba di dalam kebaikan, yang tujuan nya adalah mencari ridho Allah Swt. Mereka menyedekahkan harta dan jiwa raga mereka di jalan Allah Swt.

Ada sebuah hadist.
Dari Abu Hurairah RA berkata, "Rasulullah Saw bersabda.  "siapa diantara kalian yang berpuasa pada hari ini? Lalu Abu Bakar menjawab, saya. Kemudian beliau bertanya , siapa diantara kalian yang mengantarkan mayit ke kuburannya?, abu bakar menjawab, saya. Lalu beliau bertanya lagi, siapa diantara kalian yang memberi makan orang miskin? Abu Bakar menjawab, saya. Kemudian beliau bertanya, siapa diantara kalian yang menjenguk orang sakit?, lalu Abu Bakar menjawab, saya. Maka beliau (Nabi Muhammad) Saw berkata, jika semua perkara tersebut ada pada seseorang, maka dia akan masuk surga (HR. Muslim :3/92)

Kedua, "muqtasid", yaitu orang-orang pertengahan, maksudnya pertengahan disini adalah, orang-ornag yang berada di tingkatan kedua setelah "sabiqun bil khairat ". Muqtasid merupakan orang orang yang biasa biasa saja di dalam melakukan perbuatan baik. Bahkan bisa di katakan orang orang yang menunda nunda pekerjaan, atau tidak bersegera di dalam melakukan perbuatan baik. Maka hasil dari perbuatan orang-orang "muqtasid" berbeda dengan hasil orang-orang "sabiqun bil khairat"

Ketiga, "dzolimun li nafsihi ", yaitu orang-orang yang mendzolimi dirinya sendiri. Kita sebagai orang islam, jangan sampai memiliki sifat atau identitas tersebut. Karena sifat ini ada sifat yang buruk. Sifat tersebut hanya dimiliki orang orang yang tidak melaksanakan perintah Allah dan Rasul nya dengan baik. Bahkan mereka menyimpang dari yang di perintahkan Oleh Allah dan RasulNya.

Kita sebagai umat kaum beriman yang mengharapkan keridhaan-Nya, hendaknya kita bersikap laksana golingan pertama, yaitu "sabiqun bil khairat ". Yakni sifat nya orang-orang yang paling awal di dalam melakukan perbuatan baik, orang orang yang berlomba di dalam kebaikan untuk mencari ridho Allah Swt.

Kalau pun kita belum bisa meraih sifat tersebut,  hendak lah kita mendapatkan sifat yang kedua "muqtasid ", yaitu orang-orang pertengahan. Jangan sampai kita terjerumus pada golongan yang ke tiga; mereka yang menzholimi diri sendiri. Na’udzubillah.

untuk itu, kita harus berhati-hati dalam mengarungi kehidupan ini. Jangan gegabah. Bertindak dengan kewaspadaan, menembang mana bermanfaat dan yang tidak, menjadikan ridha Allah dan murka-Nya sebagai standarisasi dalam bertindak, adalah kunci untuk mampu masuk dalam golongan pertama ini; golongan orang-orang yang bertakwa.

Terkait hal ini, ada suatu kisah menarik. Suatu hari, Umar ra bertanya kepada Ubay bin Ka’ab apakah taqwa itu? Dia menjawab; “Pernahkah kamu melalui jalan berduri?”

Umar menjawab; “Pernah!” Ubay menyambung, “Lalu apa yang kamu lakukan?” Umar menjawab; “Aku berhati-hati, waspada dan penuh keseriusan.” Maka Ubay berkata; “Maka demikian pulalah taqwa!”

Semoga bermanfaat. Amiin.

*Penulis adalah mahasiswa UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA/prodi manajemen pendidikan islam.

SURAT PEMBACA
Konten ini adalah kiriman dari pembaca Jurnalmuslim.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.


Demikianlah Artikel Jadilah Golongan ‘Sabiqun bil Khairat’

Sekianlah artikel Jadilah Golongan ‘Sabiqun bil Khairat’ kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Jadilah Golongan ‘Sabiqun bil Khairat’ dengan alamat link https://inibacaanmuslimah.blogspot.com/2016/11/jadilah-golongan-sabiqun-bil-khairat.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jadilah Golongan ‘Sabiqun bil Khairat’"

Posting Komentar